Disease Book

Sebagai pusat informasi mengenai berbagai penyakit yang umum
menyerang ayam broiler

Newcastle Disease

Newcastle Disease (ND) atau disebut juga tetelo, cekak, pseudo vogelpest, pseudo fowl plaque, ranikhet atau avian pneumoencephalitis merupakan penyakit pernapasan sistemik yang bersifat akut dan mudah sekali menular. Penyakit ini dapat menyerang ayam pedaging maupun ayam petelur dalam segala rentang umur. Pada ayam pedaging sering terjadi infeksi pada umur 3-4 minggu sedangkan pada ayam petelur terjadi sebelum umur produksi (0-18 minggu) dan setelah 35 minggu


Gumboro

Penyakit Gumboro atau disebut juga infectious bursal disease adalah penyakit yang menyerang organ pembentuk kekebalan tubuh ayam. Penyakit ini umumnya menyerang bursa Fabricius yang merupakan organ penting untuk perkembangan sistem kekebalan anak ayam. Umumnya penyakit ini menyerang ayam umur 0-8 minggu pada ayam petelur dengan umur paling sensitif pada umur 3-6 minggu. Sedangkan pada ayam pedaging, penyakit ini dapat menyerang di semua umur dengan kasus yang sering muncul pada umur 22-28 hari


Colibacillosis

Colibacillosis merupakan penyakit pada ayam yang disebabkan bakteri Escherichia coli (E. coli). Penyakit ini menyerang ayam pada semua kelompok umur, mulai dari anak ayam, remaja/pullet, hingga umur dewasa ketika sudah memasuki masa bertelur.


Paratyphoids

Avian paratyphoid atau yang sering disebut dengan paratyphoid merupakan penyakit pada unggas yang disebabkan oleh kelompok bakteri Salmonella sp. Paratyphoid akan menyebabkan penyakit yang bersifat septisemik akut pada ayam muda dan infeksi pencernaan kronis pada ayam dewasa. Paratyphoid menyebabkan terjadinya penurunan produksi telur, fertilitas dan daya tetas ayam serta kematian embrio dan anak ayam


Avian Encephalomyelitis

Avian Encephalomyelitis (AE) atau yang sering disebut epidemic tremor adalah suatu penyakit pada ayam dengan tanda terdapat gangguan sistem saraf pusat


Avian Influenza

Avian Influenza merupakan penyakit yang menyerang sistem organ pada ayam. Virus ini berasal dari golongan Orthomyxoviridae. Penyakit ini menimbulkan kerugian yang cukup besar bagi peternak, karena angka kematian (mortalitas) dan angka kesakitan (morbiditas) pada ternak cukup tinggi sehingga menyebabkan angka culling meningkat. Penyakit ini bersifat zoonosis yang selain dapat menular dari unggas ke unggas lain dapat pula menular dari unggas ke manusia.


Cacar Unggas

Tipe Cacar Unggas Cacar unggas memiliki dua tipe , yaitu basah dan kering : Cacar Tipe Kering Umumnya menyerang pada kulit bagian tubuh yang tidak berbulu seperti daerah sekitar mata, pangkal paruh, sekitar kloaka, kaki dan cakar. Pada bagian tersebut akan muncul benjolan seperti kutil. Cacar unggas tipe kering ini memiliki gejala klinis sebagai berikut : 1. Ayam terlihat lemah dan makin kurus karena nafsu makan menurun drastis. Jika kutil muncul di pangkal paruh, hal ini yang membuat burung kesulitan mengambil makanan. 2. Nafas tersenggal-senggal, karena saluran pernafasannya terganggu oleh kemunculan kutil di pangkal paruh yang berdekatan dengan lubang hidung. Tipe kering ini biasanya masih bisa dikendalikan, meski terkadang meninggalkan bekas luka kecil. Yang terpenting, selalu memastikan ayam agar tetap mengkonsumsi makanannya. Karena untuk membantu daya tahan tubuh tetap terjaga. Tipe basah biasanya lebih berbahaya. Sebab sering kali memunculkan infeksi sekunder, sehingga makin memperburuk kondisi ayam dan bisa menyebabkan kematian jika tidak segera ditangani. Gejala klinis yang biasa dijumpai pada cacar unggas tipe basah antara lain : Bercak putih yang berkembang pada selaput lendir dari mulut, tenggorokan, trakhea dan paru-paru (saluran pernafasan). Hal ini bisa menyebabkan terjadinya gangguan pernafasan dan kesulitan bagi ayam saat makan. Cacar unggas tipe basah sering menyerang pada ayam dan kalkun.


Candidiasis

Penyakit candidiasis ayam ini merupakan suatu penyakit yang seringkali menyerang ayam broiler dan merupakan penyakit unggas yang disebabkan oleh jamur. Salah satu jamur yang menyebabkan penyakit ini adalah Candida albicans. Sifat dari penyakit pada ayam yang satu ini adalah oportunistik. Artinya, penyakit ini bisa menyerang ayam jika tingkat kekebalan tubuh ayam sedang tidak baik. Atau bisa juga ketika peternak memberikan makanan yang kualitasnya kurang baik, maka penyakit candidiasis akan mendapatkan kesempatan untuk masuk dan menjangkiti ayam. Kesempatan lain yang membuat penyakit candidiasis masuk ke dalam tubuh ayam adalah kondisi lingkungan sekitar yang kurang bersih dan tidak sehat.


Chicken Anemia Syndrome

Chicken Anemia Syndrome (CAS) adalah penyakit viral (disebabkan virus) yang umumnya menyerang ayam muda. Penyakit ini bersifat akut yang ditandai dengan munculnya anemia aplastika atau kondisi ketika sumsum tulang tidak mampu memproduksi sel darah baru dalam jumlah yang cukup, selain itu CAS juga di tandai dengan atrofi organ limfoid (kerusakan jaringan (nekrosis) orgam limfoid)


Chlamydiosis

Penyakit chlamydiosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Chlamydophila yang menyerang sistem pernapasan pada ayam bahkan juga mampu untuk menyerang bagian limpa dan hati ayam. Bakteri Chlamydophila bisa tumbuh dan hidup dalam feses ayam. Hal ini bisa terjadi jika bakteri sudah berada di limpa ayam, sehingga dapat keluar melalui feses. Dengan begitu, ayam yang lain dapat terjangkit dengan mudah apabila peternak tidak menjaga kebersihan serta kehigienisan dari kandang.gejala penyakit chlamydiosis antara lain : 1) Ayam akan mengalami demam dan juga tampak menggigil kedinginan. 2) Akan ada eksudat purulen yang bentuknya seperti nanah pada hidung atau juga mata ayam. Ini merupakan campuran dari bakteri serta jaringan yang rusak. 3) Warna feses ayam yang menjadi hijau abu-abu disertai darah dan ayam akan mengalami diare. 4) Ayam terlihat lemas dan lesu serta nafsu makan yang menurun drastis.


Chronic Respiratory Disease

CRD merupakan penyakit pernafasan pada unggas yang disebabkan Mycoplasma gallisepticum. Mycoplasma gallisepticum merupakan mikroorganisme yang tidak memiliki dinding sel, sehingga dalam mengatasinya tidak bisa menggunakan sediaan antibiotik yang mekanisme kerjanya pada dinding sel. Infeksi mycoplasma gallisepticum ditemukan di semua umur. Kejadian CRD pada anak ayam berhubungan dengan adanya infeksi oleh patogen lain dan adanya berbagai faktor stress. Ayam sangat sensitif terhadap Mycoplasma selama beberapa hari pertama dan ketahanan tubuh akan meningkat seiring dengan penambahan umur .Gejala klinis yang sering dijumpai adalah ngorok basah “cekrek” disertai leleran di hidung dan mata serta gejala batuk. Pada mata terdapat eksudat yang berbuih dan terkadang disertai adanya pembengkakan di area mata.


Coryza/ Snot

Penyakit Snot dapat menyerang semua umur ayam dan terutama menyerang anak ayam, biasanya penyakit ini muncul akibat adanya perubahan musim dan banyak ditemukan di daerah tropis. Perubahan musim biasanya akan mempengaruhi kesehatan ayam


Fowl Typhoid

1. Ayam Anakan Ayam anakan yang terjangkit penyakit fowl typhoid biasanya menunjukkan beberapa gejala seperti nafsu makannya yang tampak turun secara signifikan. Lantas, apabila anak ayam terlihat lemas, sering mengantuk, dan juga tumbuh lebih lambat dari pada siklus normalnya, maka besar kemungkinan ini merupakan gejala dari penyakit fowl typhoid. Perhatikan juga apabila ada material putih yang berada pada sekitar kloaka. 2. Ayam Dewasa Untuk gejala pada ayam dewasa sendiri biasanya nampak lebih jelas lagi dari pada ayam anakan. Karena fisiknya menunjukkan beberapa kejanggalan yang tentunya bisa terlihat dengan kasat mata. Apabila ayam dewasa menderita penyakit fowl typhoid, biasanya sayapnya akan terlihat menggantung, kurus, lantas bulunya mulai kusam, jengger berwarna pucat dan juga mencicit. Dan sama seperti ayam anakan, ayam dewasa juga akan mengalami penurunan nafsu makan yang besar. Ini membuatnya menjadi kurus. Ayam akan mengalami diare dengan feses berwarna kuning kehijauan. Dan apabila ayam yang terinfeksi dibedah, maka hatinya akan berwarna merah kegelapan. Jika Anda menemukan gejala-gejala di atas, sebaiknya segera lakukan tindakan pengobatan. Karena apabila dalam kasus yang cukup parah, maka ayam bisa mati dalam kurun waktu sekitar seminggu setelah terjangkit penyakit tersebut.


Heat Stress

Stres panas (heat stress) adalah suatu gangguan yang dialami ayam akibat kondisi suhu udara lingkungan melebihi suhu normal (>28oC) pada zona nyaman. Hal tersebut mengakibatkan ayam tidak mampu untuk menyeimbangkan antara produksi dan pembuangan panas tubuhnya. Perlu diketahui bahwa zona nyaman (comfort zone) ayam berada pada kisaran suhu 25-28oC dengan kelembapan 60-70%. Pada suhu 33°C selama beberapa jam bahkan bisa menyebabkan kematian pada unggas.


Helicopter Disease

Reovirus (penyakitnya sering disebut helicopter disease) akan menginfeksi vili-vili sel epitel usus halus yang dapat menyebabkan gangguan pencernaan dan penyerapan nutrisi sehingga target bobot badan tidak tercapai


Inclusion Body Hepatitis

Hampir semua infeksi Adenovirus tidak menunjukkan gejala klinis yang jelas. Jengger kelihatan pucat, pial dan kulit muka juga pucat, depresi, lemah dan kemungkinan diikuti dengan penyakit lainnya. Angka kematian (mortalitas) meningkat selama 3-5 hari, bertahan selama beberapa hari kemudian menurun. Kematian mendadak biasanya terlihat pada ayam berumur kurang dari 6 minggu. Kematian biasanya berkisar antara 2% – 40%, terutama saat ayam berusia kurang dari 3 minggu.


Kolera Unggas

kolera unggas terbagi dalam beberapa tipe yaitu tipe akut, sub akut dan kronis. a. Gejala klinis tipe akut sering terjadi beberapa jam sebelum kematian dan tidak ditemukan gejala sebelumnya. b. Tipe sub akut (antara akut dan kronis) sering ditandai dengan demam, bulu rontok, penurunan produksi telur, peningkatan frekuensi pernapasan, serta sianosis pada pial dan jengger dan disertai diare kehijauan. c. Tipe kronis terjadi pada unggas yang bertahan dari infeksi akut. Gejalanya ditandai dengan pembengkakan pada pial, ayam stres, kesulitan bernapas, unggas terlihat memutar leher ke satu sisi dan mengalami pincang pada kaki.


Laringotrakheitis

Laringotrakheitis menular (ILT) merupakan penyakit pernapasan unggas yang penting secara ekonomi. Penyakit yang sangat menular ini disebabkan oleh Gallid alpha herpesvirus tipe 1 (GaHV-1), yang biasa dikenal dengan infeksius laryngotracheitis virus (ILTV). Virus ini dapat dengan mudah ditularkan melalui burung dan benda yang terinfeksi. Lemahnya biosekuriti, pengangkutan unggas yang terinfeksi, dan penyebaran sampah yang terkontaminasi memudahkan penyebaran virus. Tanda-tanda klinis penyakit pernafasan tidak bersifat patognomonik. Diagnosis ditegakkan dengan PCR dan histopatologi waktu nyata. Penerapan biosekuriti diperlukan untuk pencegahan, namun vaksinasi umumnya digunakan untuk mengendalikan penyakit di wilayah endemis di seluruh dunia. Laringotrakheitis menular (ILT) adalah infeksi virus herpes akut dan sangat menular pada ayam dan burung pegar yang ditandai dengan dispnea parah, batuk, dan rales. Ini juga bisa menjadi penyakit subakut dengan keluarnya cairan dari hidung dan mata, trakeitis, konjungtivitis, dan rales ringan. Penyakit ini disebabkan oleh Gallid herpesvirus I , umumnya dikenal sebagai virus laringotrakeitis menular (ILTV).


Leucocytozoonosis

Leucocytozoonosis dapat menginfeksi semua umur ayam pedaging dan ayam petelur. Pada ayam pedaging umumnya kejadian penyakit muncul umur 25-30 hari. Kejadian Leucocytozoonosis dapat disertai dengan gejala klinis maupun tanpa gejala klinis. Gejala klinis kasus Leucocytozoonosis yaitu feses berwarna hijau metalik, kadang diikuti dengan muntah darah, nafsu makan menurun dan terdapat bintik-bintik merah perdarahan pada kulit, paha dan dada. Infeksi yang tidak menunjukkan gejala klinis ditandai dengan adanya penurunan produksi telur dan berat badan kurang dari standar


Leukosis limfoid

Leukosis Limfoid adalah infeksi virus neoplastik (penyebab tumor) pada ayam yang ditemukan pada ayam di seluruh dunia. Virus ini telah diberantas dari beberapa kelompok SPF (bebas patogen spesifik). Secara global, frekuensi infeksi telah berkurang secara signifikan di peternakan primer di beberapa perusahaan peternakan unggas komersial. Program pengendalian ini menyebabkan infeksi menjadi jarang atau bahkan tidak ada pada ternak komersial. Frekuensi terjadinya tumor Leukosis unggas, bahkan pada kelompok unggas yang terinfeksi berat dan penyakit tidak sering terlihat pada kelompok unggas yang terinfeksi. Namun, angka kematian hingga 1,5% melebihi angka kematian per minggu telah dilaporkan pada kelompok peternak ayam pedaging komersial yang terinfeksi virus Leukosis unggas secara alami. Unggas yang terserang penyakit ini menunjukkan tanda-tanda klinis yang tidak spesifik, termasuk berkurangnya asupan pakan, lemah, diare, dehidrasi, penurunan berat badan, depresi, dan berkurangnya produksi telur. Palpasi sering menunjukkan pembesaran bursa Fabricius dan terkadang pembesaran hati. Penyakit ini dapat menjadi imunosupresan yang meningkatkan kerentanan terhadap penyakit lain


Marek’s Disease

Penyakit Marek adalah penyakit neoplastik yang sangat menular yang ditandai dengan limfoma sel T dan pembesaran saraf tepi. Kelumpuhan kaki adalah tanda klinis yang umum


Pullorum

Penyakit ini disebut sebagai penyakit berak kapur, karena memang ayam yang terinfeksi akan mengeluarkan kotoran yang tidak normal. Ayam yang sehat seharusnya mengeluarkan feses yang menggumpal dan berwarna cokelat. Sebaliknya, ayam yang terinfeksi mengeluarkan kotoran dengan warna yang mirip dengan kapur. Selain itu, ayam juga hanya mengeluarkan sedikit kotoran saja. Jika ada kotoran yang seperti ini di kandang, maka harus segera dibersihkan